Jumat, 02 Januari 2009

Mengenai PLC..?

Pemanfaatan Jaringan Power Line Communication (PLC)
sebagai salah satu alternatif medium komunikasi..?




Pemanfaatan instalasi jaringan listrik saat ini dapat dilihat dari perspektif teknologi informasi telah berkembang tidak ”hanya” merupakan jaringan propagasi arus yang ditujukan untuk pemanfaatan peralatan yang bersifat konsumtif energi satu arah. Jaringan instalasi ini dapat juga dimanfaatkan sebagai media komunikasi dan pertukaran informasi sebagaimana jaringan komputer konvensional yang dikenal. Komunikasi dilakukan dengan memanfaatkan medium jejaring kabel yang dikenal dengan nama Power Line Communication (PLC).
Komunitas-komunitas PLC dunia secara rutin mengadakan pertemuan-pertemuan dan konferensi tahunan. Hal yang mengejutkan dari sini dapat diketahui bahwa hasil-hasil penelitian terekspos mengindikasikan perubahan yang signifikan dalam perkembangan teknik modulasi, mekanisme akses channel, interface, keamanan data dan pemanfaatan narrowband yang memiliki reliabilitas yang tidak kalah dengan medium komunikasi selain PLC walaupun dikarenakan alasan regulasi terjadi perbedaan standarisasi penggunaan frekwensi untuk area Amerika Utara dan Uni Eropa tetapi justru menjadi alasan memicu perkembangan teknologi dan riset di bidang ini.
Sebagian besar PLC yang dahulu masih bersifat analog saat ini telah memasuki era komunikasi data digital, ditandai dengan semakin banyaknya pemanfaatan peralatan berbasis PLC baik untuk keperluan skala kecil (rumah) atau dalam area bangunan yang luas (baca gedung) yang diintegrasikan dan dapat berkomunikasi dengan jaringan non PLC. Beberapa tahun kedepan tidak menutup kemungkinan bahwa dengan melihat luasnya area yang ter ”cover” jaringan listrik dan menaranya yang telah terinterkoneksi saat ini memungkinkan jaringan informasi dan komunikasi dapat mereduksi secara signifikan blank spot area.

Pemanfaatan Smart Home
Dalam pemanfaatan yang tidak kompleks, PLC memungkinkan penerapan teknologi smart home yang didefinisikan sebagai bangunan yang dilengkapi dengan sejumlah sensor dan aktuator untuk mengatur intensitas pencahayaan, suhu, kualitas arus listrik dan fungsi-fungsi lainnya. Penggunaan kabel komunikasi sebagian telah diambil alih fungsinya oleh kabel instalasi jaringan listrik yang terpasang sehingga space tidak lagi dibutuhkan diluar dinding. Komunikasi antar peralatan digital berbasis PLC telah mencapai kehandalan komunikasi sehingga tidak terlihat adanya kendala teknis operasional yang terintegrasi dengan sistem komunikasi data komputer lain disebabkan sudah adanya kesamaan platform. Faktor kenyamanan lingkungan dan kesehatan rumah dapat diatur sedemikian rupa dalam intensitas penerangan pada lampu, suhu kamar yang nyaman, sistem keamanan peralatan pada arus yang stabil hingga sistem alarm jika terjadi keadaan terburuk. Pengaturan juga dapat dilakukan dari beberapa radius jarak karena fungsi remote sensing dapat dilakukan pada node yang terhubung pada sistem interkoneksi maupun distribusi kelistrikan yang telah ada. Sistem smart juga telah memastikan fungsi-fungsi pendukung pengaturan manajemen operasional infrastruktur berjalan dengan baik dan terkendali sesuai dengan acuan baku pengiplementasian fungsi-fungsinya.
Bangunan-bangunan lebih kompleks seperti yang memiliki beberapa lantai baik sebagai tempat tinggal dan tempat bekeja dengan alasan keamanan dan kenyamanan komunikasi yang terintegrasi sudah dibangun dengan instalasi komunikasi PLC menjadi bagian dari perencanaan pembangunan awalnya. PLC yang telah menjadi bagian integral dan bersama-sama dengan medium komunikasi lain dalam perkembangannya sedang menuju pada pencapaian kategori model intelligence building.

Pemanfaatan SCADA
Selain hal tersebut diatas saat ini dalam skala yang masif pemanfaatan PLC dalam operasional sistem Supervisory Control And Data Acqusition (SCADA) telah menjangkau wilayah yang sangat luas dengan penggunaan frekwensinya yang masih terlihat belum optimal. Jika saja nantinya efisiensi pemakaian narrowband dapat dioptimalkan bukan tidak mungkin akan semakin banyak pilihan jaringan komunikasi yang menjangkau daerah yang lebih luas lagi. Kreatifitas dan inovatif masih menyediakan wilayah bagi peneliti bidang ini untuk melakukan eksplorasi yang lebih mendalam dan dapat dipertimbangkan memiliki nilai lebih dari sisi nominal keekonomian. Hingga saat ini sebagian besar penggunaan frekwensi masih menggunakan model modulasi amplitudo (AM) dan Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) pada pita sempit. Nantinya tidak tertutup kemungkinan model TDMA dan CDMA yang biasanya membutuhkan pita frekwensi yang besar dengan akses data kecepatan tinggi dapat diterapkan secara efisien pada sistem ini dan hal ini telah dilakukan dengan diadakannya riset yang terus menerus sehingga pencapaiannya tinggal menunggu waktu saja. Dapat dibayangkan nilai lebih yang akan didapat jika pencapaian telah terjadi maka bisa terjadi akan muncul semboyan ”Dengan memasang listrik anda mendapat akses internet, telepon dan.... dan..
Seperti halnya yang lain, tidak dapat dipungkiri terdapat juga beberapa kerumitan teknis misalnya dalam hal integrasi yang berkaitan dengan sistem keamanan berkenaan dengan penggunaan frekwensi yang harmonis. Kendala yang sering ditemui dalam kasus ini adalah interferensi frekwensi arus listrik dengan peralatan lain. Apalagi sistem kendali komunikasi mengunakan alamat protokol yang terbatas dan sistem open loop masih digunakan oleh sebagian besar peralatan, ini sangat berimplikasi terhadap kualitas komunikasi.

Pemanfaatan Di Indonesia
PLC di Indonesia dalam pemanfaatan dan perkembangannya secara grafik mungkin masih relatif lambat. Sejauh ini PT PLN yang paling sering menggunakannya dalam pengoperasian sistem SCADA.dan mungkin masih ada pertimbangan ekonomi akan tingginya harga teknologi ini.
Padahal jika kita melihat peta yang terkover dengan interkoneksi kelistrikan pulau Jawa, Bali dan Sumatera hampir dapat dipastikan pemanfataan komunikasi dan informasi yang lebih luas menjadi sebuah keniscayaan. Apalagi untuk jaringan interkoneksi dan distribusi telah dilengkapi dengan kabel serat optis yang memungkinkan pemanfaatan komunikasi data kecepatan tinggi. Setiap unit pembangkit listrik dapat juga berfungsi sebagai communication station yang berfungsi hampir sama dengan BTS yang dikenal tetapi dengan jangkauan distribusi yang lebih luas dan sistem hierarki yang jelas dan bekerja secara logis. Jaringan komunikasi yang umum digunakan hanya sebagai medium pendukung secara nirkabel untuk daerah-daerah sangat terpencil yang memanfaatkan pembangkit listrik mandiri skala kecil seperti energi matahari, mikro hidro atau sejenisnya. Pada akhirnya semboyan PT PLN (Persero) mungkin akan mengalami koreksi dengan tambahan ”Listrik untuk hidup lebih baik dan committed 2 U.